Bencana kekeringan di Kabupaten Trenggalek semakin meluas, ada 60 desa yang terdampak di Tahun 2019 ini dan angka ini jauh meningkat dibandingkan dengan bencana kekeringan pada tahun sebelumnya. Data BPBD kekeringan Meningkat di Banding Tahun 2018 Menjadi 60 Desa Terdampak.
Peduli terhadap warga masyarakat Trenggalek yang terdampak bencana kekeringan ini, Ketua TP-PKK Kabupaten Trenggalek, Ibu Novita Hardini, S.E., distribusikan air bersih kepada masyarakat terdampak di Kecamatan Gandusari. Jum'at (1 November 2019).
Puluhan ribu liter air ludes dalam waktu sekejap karena diperebutkan oleh warga terdampak. Mereka sangat tergantung pendistribusian air dari pemerintah karena bencana kekeringan berlangsung cukup panjang apalagi sumur warga sudah mengering. Total ada 46 ribu liter air bersih yang di distribusikan. 1 mobil tangki berkapasitas 24 ribu liter, 2 mobil tangki berkapasitas 8 ribu liter air dan 1 mobil tangki berkapasitas 6 ribu liter air.
Dalam kesempatan ini Ibu Novita menghimbau kepada warga Trenggalrk untuk melakukan penghematan air atau gunakan air secara bijak. "Kami juga mengedukasi warga untuk menggali sumur yang sekiranya aman dan tidak membahayakan bila musim kemarau di tahun depan. Memang kalau kita berbicara teknis pengeboran memang ada beberapa tanah yang tidak bisa sembarangan kita bor, ini nantinya malah bisa membahayakan warga sekitar," tutur Ibu Novita memberikan keterangan.
"Selain itu untuk menghemat air seyogyanya kita bisa mendepositkan sebagian kebutuhan air untuk periode kedepan. Kalau kita memang pas tidak menginginkan atau membutuhkan. Sebaiknya air itu kita simpan seperti menampung air hujan dan menyaringnya sehingga bisa difungsikan menjadi air siap pakai, Cara menghemat lainnya dengan cara menggunakan air sesuai dengan kebutuhan standart kebutuhan air 15 liter per jiwa," imbuh Ibu Novita.
Distribusi air bersih dari BPBD, PDAM dan beberapa sektor lainnya oleh Ketua TP-PKK Kabupaten tersebut mendapatkan tanggapan positif dari warga. Sebagian dari mereka bersyukur akhirnya bisa mandi setelah beberapa hari tidak mandi karena ingin berhemat air. Hal ini sepertihalnya yang disampaikan oleh Ibu Siti warga RT. 13 RW. 5 Desa Wonanti, Kecamatan Gandusari. Ia berharap distribusi air bersih oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek bisa terus dilakukan sampai kekeringan reda, karena untuk membeli air bersih warga tidak mampu karena satu mobil Tanki bisa mencapai Rp. 600 hingga 700 ribu.
#PKKTrenggalekMeroket
(TP-PKK Kab. Trenggalek)