Ketua TP-PKK Kab. Trenggalek sekaligus Ketua Forum Puspa Kabupaten Trenggalek, Ibu Novita Hardini, S.E. bersama Ketua Darma Wanita Kab. Trenggalek, Ibu Lies Koerniawati, S.E. mengunjungi SDN 1 Karanganyar sekaligus keduanya ikut mendeklarasikan sekolah ramah anak di SDN 1 Karanganyar tersebut. Secara keseluruhan semua sekolah yang ada di Kabupaten Trenggalek diminta untuk melaksanakan sekolah terbuka dalam rangka memperingati Hari Anak Sedunia. (Rabu, 6 November 2019)
"Sekolah terbuka ini adalah proses pembelajaran terbuka. Kenapa harus terbuka, karena berbicara di sekolah tentunya tidak hanya membahas sekolah formal saja yang isinya bersifat akademik. Tapi sekolah yang paling mengena dalam kehidupan itu sebenarnya adalah sekolah kehidupan. Yang utama, mereka harus mempunyai lingkungan yang nyaman. Lingkungan yang nyaman ini membantu mereka untuk membentuk dan mampu menyerap hal-hal atau input-input yang dimasukkan dalam otak mereka," jelas Ibu Novita.
Harapannya dengan sekolah terbuka ini, ada pembelajaran yang dilakukan diluar kelas, sehingga banyak udara, banyak oksigen yang terserap oleh otak yang bisa membantu kita menyerap pembelajaran yang pendidik berikan. Ibu Novita membenarkan bawasannya dirinya tidak mempunyai kewenangan untuk memasukkan Sekolah Terbuka ini kedalam kurikulum sekolah, namun Ibu Novita ini mempunyai angan seperti apa kurikulum yang harus dimiliki oleh anak bangsa.
Selain itu Ibu Novita juga mengapresiasi SDN 1 Karanganyar ini yang dinobatkan menjadi Juara 2 Nasional Lomba Bijak Plastik yang tahun depan akan wakili Indonesia di ajang Asean. Banyak orang mungkin belum tahu baru-baru ini, SDN 1 Karanganyar, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur meraih juara 2 Nasional, lomba Bijak Plastik yang diselenggarakan oleh salah satu perusahaan swasta di Tahun 2019 ini.
Kerja keras Ibu Sumirah, Kepala Sekolah SDN 1 Karanganyar dan segenap jajaran, komite dan para pelajar yang membudayakan peduli terhadap sampah plastik dan sampah lainnya, akhirnya membuahkan hasil mendapatkan penghargaan nasional. Ditambahkan olehnya, berburu sampah ini meliputi sampah organik dan organik dan dari sampah-sampah yang terkumpul ini kemudian dipilih dan dipilah kembali. Untuk sampah plastik yang mungkin masih bisa dimanfaatkan, kemudian diolah dan diamanfaatkan oleh murid-murid yang didampingi para guru untuk dibuat beberapa barang recycle seperti tas, baju dan beberapa barang lainnya.
Ibu Novita menambahkan bijak plastik ini selaras dengan cita-cita Jargon Pemerintah Kabupaten Trenggalek Meroket. Selain Maju Ekonomi Rakyatnya, Orang dan Organisasinya Kreatif, Ekosistem Terjaga menjadi salah satu fokus penting pemerintah. Untuk menjaga ekosistim ini tentunya bijak terhadap sampah plastik menjadi salah satu poin penting dalam hal ini.
Isu pencemaran sampah plastik di Indonesia sudah cukup luar biasa, apalagi membutuhkan waktu ratusan tahun untuk bisa mengurainya. Dengan bijak plastik seperti yang dilakukan oleh SDN 1 Karanganyar, tentinya bisa mengedukasi masyarat untuk bijak menggunakan dan memanfaatkan plastik dalam kehidupan keseharian.
#PKKTrenggalekMeroket
(TP-PKK Kab. Trenggalek)