Tanggal : 25 April 2020 05:55:49
Publisher : Administrator-Trenggalek
Hits : 205

Ketua TP-PKK Kabupaten Trenggalek, Ibu Novita Hardini, S.E. mendampingi Bupati Trenggalek, Bpk. H. Mochamad Nur Arifin dan segenap tamu undangan lainnya jalankan tradisi Megengan online di Pendopo Kabupaten Trenggalek yang juga tersambung langsung melalui saluran teleconfrence dengan Gubernur Jawa Timur dan 4 Kabupaten lain di Jawa Timur seperti Jombang, Madiun, Lumajang, dan Pamekasan, Kamis (23 April 2020).

Jika biasanya megengan dilaksanakan di masjid, mushola, ataupun di tempat ibadah umat Islam lainnya. Di masa pandemi Corona seperti saat ini, tradisi megengan di Kabupaten Trenggalek dilaksanakan dengan memperhatikan aturan physical distancing seperti dengan melaksanakan secara online, maupun hanya dengan mengantarkan makanan kepada tetangga sekitar tanpa harus melakukan aktifitas yang mengundang kerumunan masa.

Megengan sendiri merupakan warisan tradisi dan kearifan lokal di Trenggalek dan beberapa daerah lain di Jawa Timur dalam menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan. Kata megeng berasal dari bahasa jawa yang berarti menahan, jika diartikan secara lebih dalam megeng berarti menahan segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa. Selain itu tradisi ini juga memiliki sajian jajanan khas tersendiri yaitu apem, di Trenggalek apem dibungkus menggunakan daun nangka yang menjadikannya berbeda dengan daerah-daerah lain.

Bapak Bupati Trenggalek dalam megengan online bersama Gubernur Jawa Timur dan seluruh pemangku kepentingan di Jawa Timur ini menyampaikan dalam bulan Suci Ramadhan ini PKK Trenggalek mengadakan Khodmil Qur'an Bil Ghoib menyambut Bulan Suci Ramadhan.

Selain itu, menceritakan tradisi megengan di Trenggalek kepada Gubernur Jatim, Bupati Trenggalek menuturkan ada festival megengan show di Trenggalek yang diselenggarakan setiap tahun oleh Pemerintah Desa Jajar Kecamatan Gandusari.

Yang unik dalam acara festival ini, tradisi masa lampau tetap dilestarikan seperti kue apem yang dibungkus daun nangka atau daun jati ada dalam festival ini yang coba dihadirkan Bupati Trenggalek melalui Megengan Virtual dengan Gubernur Jatim tersebut. "Apem di Trenggalek dibungkus daun jati sebagai simbol permintaan maaf yang sejati, ibu Gubernur," ungkap bupati Trenggalek menceritakan seperti apa tradisi megengan di Trenggalek.

Dalam kegiatan tersebut selain menceritakan mengenai tradisi mengengan, Bpk. Bupati juga menyampaikan persiapan menyambut Ramadhan sekaligus perkembangan Pandemi Corona di Trenggalek. Disamping itu Bapak Bupati juga melaporkan kepada Gubernur Jawa Timur melalui saluran teleconfrence, untuk mengurangi resiko penyebaran virus Pemkab Trenggalek sudah mendata para pemudik. Sementara untuk pemudik yang terlanjur mudik di Trenggalek, Bupati juga menuturkan sudah menyiagakan rumah singgah dan observasi.


#PKKTrenggalekMeroket
(TP-PKK Kab. Trenggalek)

 

Menu PKK