Tanggal : 08 May 2020 11:34:08
Publisher : Administrator-Trenggalek
Hits : 85

Ketua TP-PKK Kab. Trenggalek, Ibu Novita Hardini, S.E. serahkan bantuan ke sejumlah pejuang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kecamatan Pule. Bantuan ini ditujukan untuk meringankan beban hidup para guru PAUD ini selama Pandemi Covid-19 ini berlangsung, dikarenakan sebagian besar dari mereka tidak mendapatkan gaji akibat pemberlakuan belajar di rumah. Rabu (6 Mei 2020)

Ibu Novita sebagai Bunda PAUD Kabupaten, dirinya merasa punya tanggungjawab untuk mencari solusi penyelesaian terhadap permasalahan ini. Mulai dari mengerakkan peran masyarakat hingga mendorong dana desa untuk bisa memperhatikan nasib para guru PAUD.

"Dari data yang saya terima, ada 500 lebih guru paud yang terdaftar, 200 diantaranya masih menerima gaji dibawah 50 ribu dalam sebulan. Biasanya didapat dari uang SPP walimurid. Saya menangis sejak bulan April karena banyak dari mereka yang belum menerima gaji sejak himbauan belajar dirumah karena banyak para wali murid tidak membayar SPP. Disisi lain kondisi ekonomi disetiap daerah selama pandemi ini cukup sulit karena tidak semua orang bisa bekerja seperti sediakala, sehingga tidak semua wali murid punya kemampuan untuk membayar SPP", ungkap Ibu Novita.

Ibu Novita mengatakan bahwa ada beberapa langkah yang dilakukan, baik berdiskusi langsung dengan Kepala Dinas Pendidikan, guna mencari solusi yang paling mudah untuk bisa melindungi hak-hak para guru PAUD ini.

"Pertama yang kita bahas bagaimana mengedukasi para wali murid yang masih bisa membayar SPP untuk bisa membayar SPP. Kemudian yang kedua saya mengedukasi Ketua PKK Desa untuk menggerakkan dana desa untuk bisa memenuhi hak hak yang dimiliki Guru PAUD selama masa pandemi Corona ini. Kalau membahas Guru PAUD, meskipun suasana belajar dirumah bukan berarti mereka tidak bekerja sama sekali. Mereka tetap harus memikirkan tema selama belajar di rumah, kemudian memikirkan tugas-tugas selama dirumah, lalu daring dengan para orang tua dan juga memantau anak didik selama dirumah". tutur Ibu Novita.

"Ada sekitar 500 lebih guru PAUD yang non PNS, kurang lebih sekitar 200 an guru menerima gaji dibawah Rp. 50 ribu, itu sebelum Pandemi Covid ada. Mengingat pandemi ini muncul dan mereka tidak mendapatkan gaji sama sekali, jangankan Rp. 35 ribu atau Rp. 50 ribu, Rp. 10 ribu saja tidak dapat. Yang kita lakukan PKK berusaha keras memperjuangkan hak hak mereka. Selama dana desa bisa dipakai, atau swadaya masyarakat itu masih bisa digerakkan kita akan tetap terus berjuang," tutup Ibu Novita.

Sarti, pendidik PAUD di Pertiwi Pule membenarkan bawasannya selama pandemi corona ini dirinya belum menerima gaji sama sekali. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya mengandalkan berkegiatan di hutan. "Kita menanam beberapa sayuran dihutan untuk sekedar mengurangi beban hidup setiap hari," ujarnya.

Kondisi ini diperparah, karena adanya pembelajaran di rumah tentunya harus banyak pulsa untuk mengirimkan materi pembelajaran kepada siswa. Bahkan juga untuk berkomunikasi dengan para orang tua untuk menanyakan perkembangan anak selama pembelajaran dirumah berlangsung. Belum lagi bila orang tua murid yang tidak memiliki alat komunikasi HP atau HPnya tidak mendukung, sehingga perlu dilakukan pendekatan lebih.

 

#PKKTrenggalekMeroket
(TP-PKK Kab. Trenggalek)

Menu PKK