Tanggal : 20 May 2020 09:34:06
Publisher : Administrator-Trenggalek
Hits : 160

Ketua TP-PKK Kab. Trenggalek, Ibu Novita Hardini, S.E. bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek menginginiasi Program kelas Physical Distancing. Kelompok Bermain Tunas Bangsa yang berlokasi di Dusun Banyon Desa Widoro Kecamatan Gandusari yang ditunjuk menjadi pilot project Kelas Physical Distancing di Kabupaten Trenggalek.

Dimana pada kelas ini guru mengunjungi dan memberikan pembelajaran di rumah murid dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah pembelajaran, memakai masker selama pembelajaran, jumlah anak dibatasi dan selalu menjaga jarak. Kelas Physical Distancing PAUD dilaksanakan seminggu sekali di rumah salah satu rumah wali murid,dan diikuti sekitar 4 anak usia 4 – 6 Tahun yang lokasi rumahnya berdekatan dan tidak bisa mengakses internet.

Dengan adanya kelas physical distancing ini Ibu Novita ingin memastikan bahwa tidak ada satu anak pun yang tertinggal hak pendidikannya selama pada pandemi Covid-19. Terlebih dengan keterbatasan yang ada tidak semua wali murid tinggal di daerah dengan akses internet memadai dan memiliki perangkat komunikasi daring yang layak.



"Kami bekerja sama agar kami bisa membuat sebuah pelayanan masyarakat khususnya di bidang pendidikan yaitu membuat guru tetap bisa mendatangi rumah-rumah dalam memberikan hak pendidikan kepada anak," tutur Ibu Novita.

Sehingga kebutuhan dasar anak untuk mengenyam pendidikan tetap bisa terpenuhi dan mempunyai aktivitas yang dapat menstimulasi tumbuh kembangnya dengan baik. Baik dengan diajari pendidikan emosional, maupun dengan permainan yang menggunakan bahan-bahan dari alam sebagai bahan-bahan pembelajaran.

"Ini juga bisa menjadi pelajaran juga bagi orang tua untuk mengcopy cara-cara PAUD ini dalam memberi pelajaran di rumah, sehingga ketika ibu guru PAUD tidak datang ke rumah orang tua sudah mempunyai pelajaran dan gambaran seperti apa pembelajaran yang menyenangkan bagi anak-anak," jelas Ibu Novita.

Di kesempatan yang sama Ibu Novita juga ingin memastikan program Gerakan Berjarak bisa dilaksanakan secara optimal di setiap dasawisma. Dari setiap 10 rumah yang ada, Gerakan Berjarak dipastikan bahwa ada ruang-ruang kosong yang gugus tugas tidak bisa lakukan maupun yang belum dilakukan.

"Peran PKK atau peran perempuan sebagai responsif gender sangat besar sekali. Kami memastikan setiap fungsi fungsi keluarga itu tetap terpenuhi, seperti agama, pendidikan kemudian sosial budaya dan lain sebagainya," terangnya.
 


Gerakan ini juga memastikan setiap rumah terdapat tempat cuci tangan sehingga dapat merubah sudut pandang orang-orang yang terdampak Covid-19 seperti yang tengah bingung dan gelisah menjadi tenang dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Kami mengupayakan dengan pengertian fungsi-fungsi keluarga yang tetap terpenuhi ini bisa mengurangi kegelisahan dan tetap menumbuhkan sikap produktif ditengah-tengah musibah pandemi covid-19 ini," imbuhnya melengkapi.

Disisi lain Ibu Novita menuturkan kendala lain bagi para pendidik PAUD dimasa pandemi ini adalah banyaknya wali murid yang tidak membayarkan iuran SPP dikarenakan adanya himbauan belajar di rumah. Ini berakibat besar bagi para pendidik PAUD dikarenakan notabene tidak adanya penghasilan mereka dari iuran SPP wali murid.
 
Disamping itu Ibu Novita meminta Ketua TP-PKK Desa untuk menggunakan anggaran dana PKK Desa untuk bisa mensupport membantu operasional guru PAUD dalam memberikan kewajiban yang tidak ringan. Lebih lanjut, Ibu Novita menuturkan PKK telah berkoordinasi dengan OPD terkait dan Bupati Trenggalek untuk memberikan bantuan berupa Kartu Penyangga Ekonomi (KPE) senilai 200 ribu rupiah untuk 500 Guru PAUD sampai Bulan Oktober.
 


Sementara itu disaat yang sama Plt. Kepala Disdikpora Trenggalek, Drs.Totok Rudijanto mengatakan pola pembelajaran physical distancing ini akan direplikasi kepada semua lembaga PAUD yang ada di Kabupaten Trenggalek. Khususnya lembaga pembelajaran yang memang tidak terjangkau jaringan internet dan juga wali murid yang tidak memiliki perangkat komunikasi yang memadai.

Totok menambahkan untuk meringankan beban para Guru PAUD dimasa pandemi seperti ini Pemkab Trenggalek telah memberikan bantuan dana dari BOP untuk insentif kesejahteraan guru PAUD dan sudah diterimakan lewat rekening masing-masing terhitung dari Bulan Januari sampai April. Sedangkan untuk bulan Mei hingga Agustus akan diproses pada Bulan Agustus mendatang.

Sedangkan untuk replikasi berikutnya, Totok mengaku akan menjadikan kelas physical distancing yang sudah ada untuk menjadi acuan program lain selama masa pandemi Covid-19.
 
 
#PKKTrenggalekMeroket
(TP-PKK Kab. Trenggalek)
 

Menu PKK