Tidak hanya layanan jemput bola dibidang pelayanan adminduk saja, ternyata Bupati Trenggalek, Bpk. Mochamad Nur Arifin telah memberikan layanan jemput bola PIRT kepada para pelaku UMKM yang bergerak di sektor makanan dan minuman di Kabupaten Trenggalek.
Menurut Ketua TP-PKK Kab. Trenggalek, Ibu Novita Hardini, S.E. dalam Sosialisasi Upaya Pemulihan Ekonomi di Balai Desa Melis, Kecamatan Gandusari layanan ini dilakukan sudah sejak tahun 2019 lalu dan ditujukan untuk membantu pelaku usaha mikro dalam menjaga kualitas produknya, Sabtu (8 September 2020).
Dengan nomor PIRT tentunya dapat mempermudah pelaku UMKM ini dalam hal kepastian kualitas produk makanan yang dihasilkan. Dengan begitu maka akan ada kepercayaan dari pelanggan karena kualitas produk makanan telah lolos uji kelayakan makanan layak dan aman untuk dikonsumsi.
"Bapak Bupati telah menginstruksiakan untuk memberikan layanan jemput bola PIRT sejak tahun 2019 lalu, sehingga pelaku usaha mikro tidak perlu susah payah datang guna mengurus PIRT ini. Cukup menunggu dirumah dan petugas akan mendatangi," ungkap Ibu Novita yang juga menjadi Ketua Dekranasda Kab. Trenggalek ini.
Tidak berhenti disini, para Camat juga diperintahkan untuk jemput bola, memberikan ijin usaha kepada pelaku usaha ini sehingga mereka dapat legalitas usaha yang bisa mempernudah mengakses pembiayaan permodalan.
Menurut Ibu Novita, banyak upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek untuk mendorong pertumbuhan UMKM. Semua ini dilakukan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat atas amanah yang dipercayakan.
Dimasa pandemi ini, Pemkab Trenggalek maupun TP-PKK Kab. Trenggalek juga tidak mau tinggal diam. Pemerintah sadar bawasannya pandemi telah memukul semua sendi perekonomian, sehingga perlu langkah yang tepat untuk bisabmenstimulus perekonomian ini bisa tumbuh kembali.
Selain menstimulus masyarakat dengan Kartu Penyangga Ekonomi (KPE) mendampingi bantuan pusat dan provinsi Pemerintah Kabupaten Trenggalek tengah mengalokasikan sejumlah anggaran untuk bisa menstimulus permodalan bagi 15 ribu pelaku usaha mikro di Kabupaten Trenggalek.
Bila bantuan langsung tunai, KPE ditujukan untuk penguatan daya beli masyarakat, bantuan stimulus permodalan tersebut, ditujukan agar pelaku usaha mikro mampu menangkap momentum ini. Dengan begitu ada perputaran uang di bawah sehingga perekononian bisa aman atau bahkan tumbuh.
Tidak hanya berhenti disini, PKK Trenggalek bersama dengan Instansi terkait juga tengah menyiapkan platfom digital e-brosur untuk membantu pelaku usaha mikro dalam pemasaran produk. Belum lagi program jadi pengusaha mandiri (Japri) untuk perempuan dan kelompok rentan, dengan harapan kelompok ini bisa lebih berdaya dan masih banyak program lain yang ditujukan bisa mengangkat perekonomian masyarakat.
"Ini beberapa upaya yang dilakukan oleh bapak bupati untuk masyarakat. Pada intinya jangan takut akan kata krisis. Kita bisa bangkit keluar dari belenggu ini dengan bergandengan tangan bersama sama," tandas Ibu Novita.
#PKKTrenggalekMeroket
(TP-PKK Kabupaten Trenggalek, dikutip dari Dokpim)