Kepedulian Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Ibu Novita Hardini Mochamad, SE., terhadap perempuan dan anak memang patut diacungi jempol. Tidak hanya mendorong perempuan Trenggalek untuk berdaya, namun juga upaya mencegah stunting cukup getol dikampanyekan oleh inisiator Sekolah Perempuan, Anak, Disabilitas dan Kelompok Rentan (Sepeda Keren) itu.
Menjaga tumbuh kembang anak berkualitas di Kabupaten Trenggalek, penggiat perempuan ini lakukan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di Kecamatan Bendungan, Rabu (28/4/2021).
Saat ini di sektor perekonomian, Pemerintah Kabupaten Trenggalek sedang berikhtiar mendorong tumbuhnya 5.000 pengusaha perempuan baru di Trenggalek.
Tujuannya penguatan kualitas perekonomian keluarga, sehingga dapat dikembalikan untuk perbaikan kualitas gizi dan pendidikan keluarga. Hal ini juga tidak lepas dari peran serta PKK dalam pembinaan keluarga.
Disektor kesehatan, Ketua TP PKK yang juga didapuk menjadi Bunda Generasi Berencana (GenRe) Kabupaten Trenggalek ini serasa tidak kenal lelah mengkampanyekan gerakan hidup sehat.
Menggandeng Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Ibu Novita mencoba mengkampanyekan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) guna cegah dan turunkan angka stunting di Trenggalek.
Kecamatan Bendungan dipilih, karena kecamatan ini ditetapkan sebagai lokus stunting, meskipun angkanya sampai tahun 2021 ini turun cukup banyak sekali.
Hal ini dibenarkan oleh Kabid Kesmas, Ibu Esti Ayu Kusworini yang membenarkan bawasannya Bendungan menjadi lokus stunting.
Bahkan Camat Bendungan, Bapak Nur Kholiq, SSTP., menceritakan bawasannya angka stunting di daerahnya sempat menjadi perdebatan dalam beberapa kesempatan. "Alhamdulillahnya saat ini angkanya sudah turun banyak," tandasnya.
Upaya lain dalam rangka mencegah stunting di Trenggalek, Ketua TP PKK Trenggalek ini mencoba mengaktifkan kembali Peran Dasawisma dan seluruh Kader PKK mendampingi Dasawisma ini. "Saya mencoba mengembalikan kembali peran Dasawisma di tengah-tengah masyarakat," tutur Ibu Novita.
Baik dalam rangka menciptakan kulitas hidup keluarga yang sehat, mendampingi terpenuhinya hak-hak anak dan pendampingan pendampingan yang lain.
Lebih-lebih upaya PKK disaat awal Pandemi Covid-19 yang mencoba membantu pemerintah dalam penanganan Pandemi Covid-19, untuk beberapa sektor yang mungkin belum tersentuh pemerintah. Keberadaan PKK saat itu semakin melengkapi upaya pemerintah dalam menjaga masyarakatnya.
Masih ingat dibenak kita, dalam himpitan ekonomi akibat Covid-19. Ibu Novita mengajak perempuan di keluarga memaksimalkan lahan pekarangan untuk menanam sayur dan buah sendiri.
Bibit dan benih buah dan sayur diberikan gratis kepada masyarakat, dengan harapan kebutuhan akan buah dan sayur bisa dicukupi sendiri. Dengan begitu ada kecukupan gizi keluarga serta pos anggaran belanja buah dan sayur ini bisa dialihkan untuk menutup kebutuhan yang lain.
Dalam kampanye cegah dan turunkan angka stunting ini, Ibu Novita juga mengajak peran remaja Duta GenRe Trenggalek, untuk bisa membantu pemerintah dalam mencegah dan turunkan angka stunting. Peran remaja dianggap penting untuk bisa menjadi motor dikeluarganya maupun bagi keluarga disekitarnya.
#PKKTrenggalekMeroket
(TP-PKK Kabupaten Trenggalek, dikutip dari Dokpim)