Ketua TP-PKK Kab. Trenggalek, Ibu Novita Hardini Mochamad, S.E., meninjau langsung bagaimana simulasi pembelajaran tatap muka terbatas di lembaga pendidikan anak usia dini. "Kami mengupayakan agar hak pendidikan anak bisa segera diberikan pada anak usia dini karena mengingat banyak sekali waktu terbuang karena mereka terus bertumbuh tapi mereka tidak bisa melakukan apapun di dalam rumah selain mengharapkan tugas-tugas daring yang tentu juga banyak kendala" harapnya.
Mengapa harus segera menggelar pembelajaran tatap muka? Bunda PAUD ini merasa bahwa yang kita hadapi saat ini bukan saja bagaimana soal kita bisa mencetak generasi unggulan, yang kita perangi saat ini adalah potensi kebodohan. Ada potensi kebodohan karena sejak ada pandemi Covid ini kita tidak bisa melakukan pembelajaran secara optimal.
"Karena usia dini adalah golden age, maka bagaimana kita memberikan pendidikan ke mereka dampaknya akan luar biasa bagi kehidupan mereka di masa dewasa" ungkap Ibu Novita.
Pada kesempatan Rabu (03/06/2021) kali ini yang dikunjungi adalah Kec. Bendungan, tepatnya di TK Dharma Wanita Desa Srabah dan KB Aisyiah Desa Sumurup. Dalam kunjungannya, Ibu Novita menyapa anak-anak sekaligus mengikuti simulasi proses belajar mengajar.
Ibu Novita menyampaikan bahwa simulasi seperti ini bertujuan untuk menyiapkan sekolah bisa menjalankan protokol kesehatan dengan baik. "Kemudian kami juga membantu memantau kira-kira sekolah itu butuh apa sih yang butuh kita support", imbuhnya.
Ibu Novita juga mengingatkan bahwa jangan sampai niat baik menggelar pembelajaran tatap muka ini membuat kita malah lupa untuk menjaga kesehatan dan keselamatan semua pihak. "Syarat utama harus divaksin. Kami juga mendata berapa guru yang belum divaksin jadi langkah pertama yang kami lakukan adalah meratakan vaksinasi bagi guru-guru PAUD", ungkapnya.
"Termasuk apabila guru-guru yang memiliki penyakit komorbid kami meminta untuk tidak berhadapan langsung dengan siswa", tutupnya.
#PKKTrenggalekMeroket
(TP-PKK Kabupaten Trenggalek, dikutip dari Dokpim)