Ketua TP-PKK Kab. Trenggalek, Ibu Novita Hardini Mochamad, SE., dikukuhkan menjadi Bunda Generasi Berencana (GenRe) Kabupaten Trenggalek periode 2021-2024.
Pengukuhan Bunda GenRe Trenggalek ini sendiri dilaksanakan secara virtual Oleh Bunda GenRe Jawa Timur, Ibu Arumi Bachsin secara virtual, Selasa (9 Maret 2021), bersama dengan Bunda Genre Kabupaten/ Kota yang ada di Jawa Timur.
Memiliki tanggungjawab besar dan diharapkan mampu menjalankan Program Penyiapan Kehidupan Bekeluarga bagi Remaja (PKBR) dan Generasi Berencana (GenRe) dalam menghantarakan remaja Kabupaten Trenggalek sebagai generasi emas 2045, inspirator perempuan di Bumi Menaksopal ini ingin mengdvokasi remaja-remaja inspirasi untuk ikut bersama sama membangun semberdaya remaja di trenggalek yang berkualitas.
"Saya ingin mengadvokasi remaja. Dalam waktu dekat ini saya ingin mengukuhkan remaja inspirasi," ungkap Ibu Novita usai dikukuhkan.
Akan saya tugaskan remaja inspirasi ini, lanjutnya menambahkan, "untuk mengemban tugas - tugas yang juga ada kaitannya membangun sumberdaya manusia berkualitas melalui remaja," imbuhnya.
"InsyaAllah 2 bulan lagi saya akan berkeliling mengukuhkan remaja inspirasi ini diwilayah masing-masing," tutup perempuan hebat ini.
Remaja inspirasi diharapkan mampu menjadi konselor yang baik bagi teman sebaya. Pasalnya di usia remaja biasanya anak-anak ini lebih terbuka dengan teman sebayanya, dibandingkan orang tuanya sendiri.
Diharapkan dengan konselor yang baik (remaja inspirasi) bisa menjadi sumber inspirasi yang baik bagi teman teman sebayanya. Tentunya sesuai tujuan adanya GenRe, penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja melalui pemahaman tentang pendewasaan usia perkawinan sehingga mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi
Ibu Novita juga menyinggung mengenai pernikahan dini. Anggapan masyarakat menikahkan anak usia dini agar tidak membebani perekononian keluarga perlu juga ada penyadaran.
Anak perempuan yang belum menikah, dianggap belum sukses keluar dari keluarga (istilah jawannya mentas dari keluarga) bila belum menikah. Paradigma ini perlu ada penggeseran bersama, karena menikah dan melahirkan di usia yang belum matang tidak baik terhadap kesehatan bereproduksi.
#PKKTrenggalekMeroket
(TP-PKK Kabupaten Trenggalek, dikutip dari Dokpim)