Ketua TP-PKK Kab. Trenggalek, Ibu Novita Hardini Mochamad, SE., manfaatkan kegiatan Safari Ramadhan untuk upaya mencegah stunting. Perempuan energik itu berbagi tips memasak Tiwul menjadi kue brownis, dengan harapan menjadikan bahan makanan tersebut lebih asupan gizi dan disukai oleh anak.
Menurut inisiator Sekolah Perempuan, Anak, Disabilitas dan Kelompok Rentan (Sepeda Keren) ini, "bukan zamannya sekarang makan itu pokok asal kenyang," ucapnya saat melakukan demo masak dalam kegiatan Safari Ramadhan itu.
Anak anak biasanya pilih-pilih makanan, sambung sarjana ekonomi itu. "Ini menjadikan tantangan para orang tua untuk kreatif mengolah makanan sehingga bergizi dan disukai anak," imbuhnya.
Merangsang para orang tua untuk bisa mengkreasikan makanan agar anak suka dan mau makan, Ibu Novita menggagas program SMS (Sareng Masak Sama) Bu Novita saat Safari Ramadhan.
Tiwul dipilih karena bahan makanan yang berasal dari singkong ini selain murah, banyak dijumpai di Trenggalek. Karena memang, Tiwul menjadi salah satu makanan pokok masyarakat di Trenggalek selain beras. Agar bergizi dan lebih disukai tentunya perlu dikreasikan seperti menjadi kue Brownis Tiwul ini.
Penjabat Sekda Trenggalek, Bpk. Dr. Andriyanto, SH., M.Kes., yang turut hadir mendampingi Ibu Novita dalam kegiatan Safari Ramadhan itu, sangat mendukung Ketua Tim Penggerak PKK Trenggalek dalam upaya mencegah Stunting melalui SMS Bu Novita. Menurutnya mencegah stunting harus banyak makan dan cukup asupan gizi.
"Dalam Tiwul ada kandungan kabohidrat yang baik untuk mencegah gangguan pencernaan. Lebih baik lagi ada unsur ikan ikanan, yang mengandung zink. Karena ini memang berfungsi untuk membantu pertumbuhan," jelas Pj. Sekda yang juga Dosen Pasca Sarjana Universitas Airlangga itu.
Menjelaskan kenapa stunting harus dicegah, Andrianto mengatakan tubuh pendek berpengaruh pada perkembangan otak. Selain itu anak stunting beresiko terjangkit penyakit degeneratif pada usia tertentu. Ini alasan kenapa stunting perlu dicegah.
#PKKTrenggalekMeroket
(TP-PKK Kabupaten Trenggalek, disadur dari Prokopim)