Membuka pelatihan menjahit dalam rangka menyukseskan program One Pesantren One Produk (OPOP), Ketua TP-PKK Kab. Trenggalek, Ibu Novita Hardini Mochamad, SE., bagikan tips berjualan secara optimal. Pelatihan menjahit tersebut akan dilaksanakan selama 6 hari di Balai Benih Ikan Trenggalek, Senin (21/11/2022).
Dijelaskan Ketua Dekranasda Trenggalek ini, berusaha dan berwirausaha prinsipnya adalah berjualan. Bagaimana berjualan sebanyak-banyaknya. Untuk mampu sukses berjualan tentunya ada tips dan trik yang bisa dipilih. Pada pelatihan itu pegiat perempuan ini tidak segan-segan membedahnya.
Kiprah Ibu Novita dalam mendampingi pelaku usaha mikro sendiri memang tidak perlu diragukan lagi. Selain getol, perempuan cantik itu memang sangat konsen untuk bisa berbuat sesuatu kepada semua, utamanya pengusaha perempuan. Bahkan untuk menjaga eksistensi ini, sarjana ekonomi itu mendirikan sebuah Yayasan yang dinamakan UPRINTIS Indonesia.
Banyak lompatan yang dilakukan, baik ide baru maupun koneksi dengan kementrian maupun pihak swasta seperti beberapa perusahaan Start Up guna membantu UMKM bisa mengakses pasar online. Bahkan dengan upayanya, di klaim Batik Trenggalek mencatat penjualan terlaris di Sarinah Mall Jakarta.
"Hari ini kita memperkuat pondasi kesiapan santriwan santriwati untuk menjadi entrepreneur tangguh dalam rangka Mewujudkan Program OPOP (One Pesantren One Produk)," ujarnya.
Alhamdulillah hari ini berjalan dengan baik, support OPD juga baik dan sekretaris OPOP Trenggalek juga sangat semangat untuk bisa membina masing-masing pesantren memiliki satu produk unggulan, yang nantinya bisa kita berikan fasilitas yang menyeluruh.
Tadi, sambungnya, saya "cuma berbagi tips kecil supaya teman-teman ini bisa punya satu mindset bahwa dimana berusaha dan berwirausaha itu konsepnya adalah menjual," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komidag Kabupaten Trenggalek, Bpk. Agus Setiyono menambahkan, tujuan dari kegiatan tersebut untuk penumbuh wirausaha di kalangan pondok pesantren. "Kegiatan ini sendiri ditujukan supaya ada jiwa dan pemahaman dari peserta untuk kewirausahaan kepada teman teman di pondok pesantren, kemudian santri. Terus kemudian mampu dan mandiri secara ekonomi," terangnya.
"Dengan begitu, selain bermanfaat bagi santri nantinya juga bermanfaat bagi perokonomian pondok itu sendiri kemudian juga berdampak bagi lingkungan pondok itu sendiri," pungkas Bpk. Agus.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, selain datangkan narasumber yang kompeten pelatihan yang diprakarsai Dinas Komidag ini menggandeng salah satu modes yang ada di Trenggalek dan juga beberapa narasumber yang berkompeten.
#PKKTrenggalekMeroket
(TP-PKK Kabupaten Trenggalek, disadur dari Kominfo)