Diprakarsai Ketua TP-PKK Kab. Trenggalek, Ibu Novita Hardini Mochamad, SE., ratusan penyandang disabilitas di Trenggalek mencatatkan Rekor Musium Rekor Dunia-Indonesia pembuatan Batik Shibori terbanyak oleh penyandang disabilitas, Kamis (22/12). Bahkan rekor yang diraih itu tercatat pada rekor dunia.
Dalam kesempatan pemecahan rekor MURI, Ketua Dekranasda Kabupaten Trenggalek ini menyampaikan "pada hari ini kita mencetak sejarah. Ditengah keterbatasan, kita bisa menghasilkan sebuah karya dimana keterbatasan tidak ada artinya kalau kita bergandengan tangan," ungkapnya.
Hari ini, lanjutnya menambahkan "menjadi sumber inspirasi seluruh kelompok disabilitas di Indonesia, bahwa keterbatasan itu bukan menjadi halangan untuk bisa meraih prestasi. Bukan halangan untuk membuat gerakan yang bermanfaat bagi pribadi, keluarga dan masyarakat," imbuhnya.
Harapan saya apa yang kita raih hari ini menjadi dorongan, tidak sendiri, kita mengempower penyandang disabilitas menjaga semangatnya. Terima kasih kepada seluruh OPD, semua pendamping dan seluruh yang terlibat karena acara ini tidak akan bisa digelar tanpa adanya kolaborasi, tandas Ibu Novita.
Bupati Trenggalek, Bapak Mochammad Nur Arifin yang datang menyaksikan upaya pemecahan rekor itu menambahkan, "I love you semua, terima kasih partisipasinya, terima kasih. Saya hanya mengucapkan selamat karena sudah dapat rekor Muri Museum Rekor Indonesia dan dunia hari ini," ucapnya.
Kerja keras hari ini mencatatkan rekor di Indonesia dan dunia. "Terima kasih semuanya sudah berprestasi menunjukkan bahwa kita semua bisa melakukan sesuatu. Terima kasih, terima kasih, terima kasih dan saya juga mengucapkan selamat hari ibu untuk ibu-ibu yang luar biasa. Saya tidak bisa berkata-kata lagi. Terima kasih," sambungnya.
Kemudian terima kasih juga, khususnya para pendamping yang selalu setia sabar melakukan kebaikan, "pokoknya Sarangheo, I love you too. Teruslah berkarya dan semoga kita semua mendapat perlindungan-Nya," tutup Bupati Trenggalek itu.
Pencatatan rekor MURI pada hari ibu nasional ini juga dihadiri oleh Ibu Angkie Yudistia, Staf khusus Presiden. Kedatangan Angkie sendiri untuk memberikan support kepada para penyandang disabilitas di Kabupaten Trenggalek. Kedatangan Staf Khusus Presiden yang berkebutuhan khusus ini seolah menghipnotis semua kalangan yang hadir. Meskipun dengan keterbatasan yang dimiliki perempuan cantik ini bisa mengukir prestasi, diangkat Presiden menjadi salah satu staf khususnya.
Tentunya kehadirannya dapat membuka cakrawala penyandang disabilitas di Kabupaten Trenggalek untuk tidak mudah putus asa. Dibuktikan olehnya keterbatasan fisik yang dialami tidak menghalanginya dalam meniti karir. "Saya senang banget, senang banget bisa bertemu teman-teman disabilitas di Trenggalek dalam pemecahan rekor Muri ini. Saya juga disabilitas, saya tuli dan pakai alat bantu," paparnya.
Saya sekarang kerja sama Bapak Presiden, semoga kedepannya teman-teman disabilitas bisa menjadi bekerja untuk Bapak dan Ibu Bupati. Disabilitas tidak boleh menyerah, tidak boleh patah semangat. Kita harus semangat karena kita kebanggaan Indonesia.
Pemerintah pusat selalu memberikan perhatian kepada teman-teman disabilitas. Berbagai peraturan telah dikeluarkan sebagai bentuk kebijakan pemerintah kepada semua penyandang disabilitas di seluruh Indonesia, supaya mendapatkan haknya dalam pendidikan, pekerjaan, UMKM dan banyak lainnya.
Mudah-mudahan, disabilitas di Trenggalek bisa ditingkatkan potensinya dan Trenggalek menjadi percontohan untuk seluruh kabupaten se-Indonesia. Memiliki SDM yang cukup banyak dan Trenggalek menjadi ramah terhadap penyandang disabilitas. Trenggalek menjadi kabupaten yang inklusi dan ramah terhadap disabilitas.
Mudah-mudahan di acara hari ini dan seterusnya kita bisa terus bersinergi bersama berkolaborasi bersama menjadi percontohan, tandas Ankie.
Perwakilan MURI, Sri Widarti dalam pemecahan rekor ini, menuturkan "kegiatan kami di sini untuk mencatat suatu kegiatan yang spektakuler yaitu pembuatan shibori oleh penyandang disabilitas terbanyak."
Ada 659 peserta, yang hari ini telah berhasil membuat Batik Shibori dan resmi kami catat di Muri dengan kategori rekor dunia. Kemudian kami anugerahkan piagam penghargaan itu kepada Ibu Novita sebagai pemrakarsa dan penyelenggara.
Rekor ini merupakan rekor yang ke-7. Sebelumnya ada beberapa rekor yang sudah kami catat dari Trenggalek, diantaranya cabut gigi susu terbanyak. Kemudian sajian nasi gegok terbanyak, Rekor Muri pribadi Bapak Bupati Trenggalek yang kal itu masih menjadi Wakil Bupati.
Rekor seni barongan terbanyak, menggunakan atau memakai Batik Shibori terbanyak, kemudian juga prosesi adat penyajian Ayam Lodho terbanyak, terang Sri Widarti.
Masih lanjutnya Museum Rekor Dunia Indonesia sendiri adalah lembaga pencatat rekor pertama di Indonesia yang didirikan dengan tujuan untuk mencatat dan mendokumentasikan beragam prestasi superlative di Indonesia. Hingga saat ini kami sudah mencatat lebih dari 10.000 rekor yang memberikan inspirasi menggugah semangat juang putra-putri Indonesia untuk terus menunjukkan Karsa dan karya terbaik di bidangnya masing-masing demi mengobarkan semangat kebanggaan nasional dari segenap komponen masyarakat Indonesia.
Hari ini, 22 Desember 2022 bertepatan dengan Hari Ibu Nasional, hari yang luar biasa, dari jam 8 pagi penyandang disabilitas mulai berdatangan. Kemudian mereka mulai berproses untuk membuat Batik Shibori. Menjadi luar biasa karena dikerjakan oleh para penyandang disabilitas yang ternyata mempunyai kemampuan yang setara dengan kita.
Tidak salah Bapak Presiden memberikan kesempatan dorongan semangat dan tentunya peluang usaha kepada rekan-rekannya istimewa kali ini. Semoga bisa terus berkreasi, tidak boleh menyerah dan terus berinovasi serta mengasah kreativitas untuk kesuksesan bersama.
#PKKTrenggalekMeroket
(TP-PKK Kabupaten Trenggalek, disadur dari Prokopim)