Tanggal : 21 August 2025 11:19:18
Publisher : Administrator-Trenggalek
Hits : 2


 

Bupati Trenggalek, Bapak Mochamad Nur Arifin didampingi Istri, Ibu Novita Hardini dan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur serta Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata meluncurkan Festival Jaranan ke-29 Kabupaten Trenggalek tahun 2025. Pelaksanaan peluncuran sendiri dilaksanakan di pelataran Pasar Pon Trenggalek, Rabu (20/8/2025).

Sedikit berbeda, kalau biasanya diselenggarakan oleh pemerintah, nantinya Festival Jaranan ke-29 Kabupaten Trenggalek diselenggarakan berdasarkan parsipatif paseduluran. Pelaksanaannya sendiri dilaksanakan pada akhir Bulan September hingga awal Bulan Oktober 2025 nanti.

Dilaksanakan secara terbuka Pemerintah Kabupaten Trenggalek ingin daerahnya menjadi Bumi Jaranan. Banyak jenis tarian jaranan bahkan negara lain juga punya tarian jaranan, mereka punya pakemnya sendiri. Dengan terbuka harapannya akan banyak yang berpartisipasi bahkan peserta dari luar negeri.

Kemudian dengan kehadiran Kementerian Pariwisata pada launching Festival Jaranan ini, Pemerintah Kabupaten Trenggalek juga berharap festival jaranan ini bisa masuk kedalam agenda Kharisma Event Nusantara. 29 tahun digelar secara berturut-turut dan dicintai oleh masyarakatnya menjadi salah satu alasan mengapa festival ini diharapkan bisa masuk Kharisma Event Nusantara. 

Launching Festival Jaranan ke-29 Kabupaten Trenggalek tahun 2025 ini tidak lepas dari inisiasi Ibu Novita Hardini Ketua TP-PKK Kabupaten Trenggalek, yang ingin Festival Jaranan lebih maju dan berkembang. Sekaligus budaya kearifan lokal yang diharapkan  mampu menjadi pengungkit perekonomian masyarakat Trenggalek.
 


 

Membuka Festival ini, Bupati Trenggalek menuturkan "malam ini disajikan bukan hanya lokal wisdom akan tetapi filosofical wisdom bagi Kabupaten Trenggalek. Karena Jaranan ini bukan hanya sekedar gerak melainkan miniatur way outletnya orang Trenggalek," ungkapnya, Rabu (20/8).

Selamat datang di launching Festival Jaranan Trenggalek Terbuka 2025 sambung Mas Ipin Menambahkan, "saya ingin memberikan kredit, karena tahun ini terasa sangat spesial karena tidak lagi dikelola secara birokratif, akan tetapi secara partisipatif paseduluran. Saya senang jika ada orang yang memiliki passion untuk menghidupi jaranan ini lebih terkait dengan anak-anak muda, terkait dengan masa kini, tetapi tidak meninggalkan sebuah legacy," imbuhnya.

Soalnya sejak tahun 1995 dan masih bertahan hingga 2025. Mungkin bagi yang baru pertama kali hadir di Trenggalek. Kita bisa mengklaim Trenggalek adalah Jaranan World/ Buminya Jaranan. 

Kalau melihat prespektif Mataram Kuno, sebelum ada kerajaan-kerajaan di Jawa Timur, Trenggalek menjadi salah satu kalau dulu disebut tanah perdikan yang disinggahi oleh orang orang besar.

Kemudian budaya ketokohan, kepahlawanan itu menjadi corak watak bagi masyarakat Trenggalek. Tercermin dari gerakan dan juga filosofi pernak pernik dari jaranan ini. Apa yang membedakan Jaranan Trenggalek dengan Jaranan lain kok ada kata-kata terbuka. Karena festival ini satu Minggu penuh dan terbuka oleh pakem jaranan manapun. Karena di Sunda ada pakem jaranannya, di Firlandia mereka punya Horse Dance, di Korea mereka punya Gangnam Style dan di Trenggalek punya yang namanya Turonggo Yakso. 

Dijelaskan Bupati Trenggalek, Turonggo Yakso berasal dari bahasa Sansekerta, yang artinya adalah kuda berkepala raksasa. Ini mempresentasikan setiap manusia punya sesuatu yang sangat besar yang perlu dikendalikan. Itu adalah hawa nafsu.
 


 

Para penari ini adalah simbol seorang pejuang dimana setiap gerakannya harus berhasil menaklukkan kuda berkepala raksasa. Makanya kenapa jaranan ini ditampilkan disetiap ada event. Bagi petani setelah panen ada sedekah bumi menampilkan itu. Ada pemahaman setelah panen ada rejeki yang harus di sedekahkan. Harus bisa mengontrol ketamakan.

Bahkan di satu tempat ada festival menghitung seduluran, namanya Ngitung Batih, jaranan juga ditampilkan. Maka di sambang bolo bisa ditemukan berbagai macam filosofi dan setiap orang punya pemahamannya tersendiri. 

"Saya kalau melihat jaranan ketika pecutnya dilepas, penarinya geleng-geleng kepala, bahkan tidak sadarkan diri karena pecut itu kalau saya mengartikan lek ORA percoyo kebacut. Kebacut kalau kita tidak percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa," jelasnya.

Begitu tingginya filosofi jaranan maka kita perlu mengkomunikasikan lagi jaranan kepada khalayak, kepada anak muda bahwa itu bukan sekedar tarian. Ini adalah wesdom of live yang dipunyai oleh masyarakat Matraman, yang mewarisi budaya Mataram baik Mataram Kuno maupun Mataram Islam. Dan ini dilestarikan oleh Kabupaten Trenggalek.

"Ini baru permulaan dan semoga seperti harapan Pak Kepala Dinas, Festival Jaranan di sini kita bisa masuk Kharisma Event Nusantara dan kita ingin membranding Trenggalek adalah Buminya Jaranan di seluruh dunia," tutupnya.

Sementara itu Hariyanto, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Kementerian Pariwisata usai menyaksikan langsung Tarian Turonggo Yakso dalam pembukaan festival jaranan mengatakan "ini luar biasa Turonggo Yakso ini bukan sekedar tontonan, melainkan sebuah tuntunan. Karena syarat dengan filosofi dan juga makna," katanya. 
 


 

Perjuangan melawan ketidakbaikan, melawan hawa nafsu yang justru dari diri sendiri, ini poin penting. Jadi semua gerakan, semua ekspresi yang ditunjukkan menunjukkan nilai-nilai kearifan lokal yang sangat tinggi.

Festival ini sendiri tadi, kita sudah mendengar 29 tahun berturut-turut eksis. 29 tahun dicintai oleh masyarakatnya. Kemudian semakin hari semakin berkembang. Konon untuk tahun ini juga akan menghadirkan peserta dari mancanegara. "Maka harapan kita semua baik pak bupati, ibu anggota dewan, pak kadis menegaskan semoga saja nanti bisa msuk dalam Karisma Event Nusantara, Kementerian Pariwisata sebagai salah satu event terbaik 100 event di dalam negeri," tandasnya.

 

#PKKTrenggalekMeroket
(TP-PKK Kabupaten Trenggalek, disadur dari Prokopim)

Menu PKK