Tanggal : 05 August 2020 10:03:18
Publisher : Administrator-Trenggalek
Hits : 220


 
Ketua TP-PKK Kab. Trenggalek, Ibu Novita Hardini, S.E. membuka pelatihan produksi roti dan kain shibori di Pondok Pesantren Qomarul Hidayah Kecamatan Tugu. Pelatihan yang berlangsung selama 2 hari ini digelar dalam rangka membangun kemandirian ekonomi di lingkungan pesantren, dan diikuti oleh 20 orang peserta yang berasal dari santri maupun alumni pondok, Selasa (4 Agustus 2020).

Menurut Ibu Novita, pelatihan ini juga digelar dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi di Kabupaten Trenggalek khususnya dalam menghadapi dampak akibat pandemi Covid-19.

Selain itu Ibu Novita juga mengingatkan dan memberi masukan tentang bagaimana kita bisa berinovasi guna memperluas pasar shibori ini ke pasar anak-anak. Dicontohkan olehnya, inovasi desain kekinian seperti desain baju anak-anak diyakini bisa mendongkrak pemasaran sehingga mampu bersaing di pasar yang lebih luas.



Tak hanya itu saja, dimasa pandemi Covid ini, Ibu Novita mengajak agar masyarakat bisa bertahan demi ketahanan keluarga, ketahanan pangan, dan ketahanan mental yang lebih baik. Untuk itu Ibu Novita meminta agar masyarakag bisa sama-sama saling membantu, saling solidaritas, memperkuat satu sama lain, berkolaborasi satu sama lain, untuk bisa mensupport pemerintah menggerakkan ekonomi lokal yang ada di desa-desa, baik itu pada industri rumah tangga, kerajinan, sektor pertanian, olahan pangan, peternakan dan lain sebagainya.

Lebih lanjut, Ibu Novita menyampaikan kemampuan tambahan seorang perempuan dirasa begitu penting dimasa pandemi seperti ini. Disampaikan olehnya, perempuan adalah pilar perubahan, untuk merubah masyarakat maka harus memberdayakan perempuan terlebih dahulu.
 
"Kalau perempuan sudah berdaya, punya intelektual yang bagus, punya pola pikir yang bagus, yang baik terhadap pentingnya tugas dan peran perempuan, mendidik anak, membawa keluarganya, maka perubahan di sebuah daerah itu lebih mudah. Sehingga peran perempuan untuk bisa mencukupi ketahanan pangan keluarganya sangat besar sekali. Jadi bagaimana perempuan itu bisa mengolah anggaran rumah tangganya.," tegas Ibu Novita.
 


"Kemudian yang kedua bagaimana perempuan itu bisa hadir memberikan pendidikan bagi anak-anak, kita tahu bahwa tantangan pendidikan daring ini juga tidak mudah. Tapi kalau perempuan itu bisa tanggap, cekatan, punya keterampilan yang baik, maka pendidikan bukan menjadi hal yang susah bagi anak-anak," terang Ibu Novita.

Ditambahkan lebih lanjut oleh Novita Hardini, cakupan pasar shibori untuk di Kabupaten Trenggalek masih sangat luas sekali. Masa pandemi ini adalah kesempatan untuk memperluas pasar bagi shibori. Tak hanya Trenggalek saja, diharapkan shibori juga mampu menjangkau pasar yang lebih luas.

Untuk itu kesempatan di era pandemi ini adalah tantangan bagi Dekranasda untuk mengembangkan kemampuan bagi ibu rumah tangga, industri rumah tangga, untuk bisa mempunyai keterampilan digitalisasi.
 


"Jadi kita harus mulai sama-sama memasarkan produk kita platform digital. Jadi harapan kami pasar shibori yang sudah ada di Kabupaten Trenggalek ini sudah besar, peminatnya sudah banyak, harganya murah, bahannya juga bagus, kita memperluas pasar kita di Kabupaten Trenggalek seperti diluar Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat. Artinya kami berharap 2021 pasar shibori ini bisa melenggang keluar dari Jawa Timur," pungkasnya.
 
 
 
#PKKTrenggalekMeroket
(TP-PKK Kabupaten Trenggalek)

Menu PKK