Tanggal : 07 June 2023 10:13:57
Publisher : Administrator-Trenggalek
Hits : 15


 

Momentum hari lahir Pancasila, Ketua TP-PKK Kab. Trenggalek, Ibu Novita Hardini Mochamad, SE., mengajak 110 kader perempuan dari berbagai elemen berperan aktif melakukan pendekatan dan penekanan stunting.

Bertempat di Graha Among Tani, Agropark Trenggalek, Jumat (2/6/2023) penggiat perempuan, anak, disabilitas dan kelompok rentan itu mencoba mengembalikan lagi pemahaman dasar tentang Pancasila, harapannya memberikan spirit untuk penekanan stunting dari berbagai sektor. Mulai dari pendidikan hingga pendampingan di beberapa lintas sektor secara bergotong royong.

"Mengapa pendekatan pada penekanan stunting, jadi kita lihat sendiri bahwa data terbaru Mei 2023, angka stunting kita ada di 6,7%. Ini menjadi indikator bahwasanya apa yang dilakukan oleh pemerintah dan seluruh kader kader ini menuai keberhasilan. Namun kita harus tetap berkaca bahwa angka stunting kita masih ada sehingga gotong royong perlu ditingkatkan ke seluruh stakeholder," ucapnya.
 


 

Menurut Ibu Novita, ada kelompok masyarakat yang masih bisa di stimulasi untuk bisa memberi kontribusi juga dalam penekanan stunting. Mendampingi para keluarga yang ada di Trenggalek agar mau memberikan pola asuh yang baik bagi keluarganya masing-masing.

Ditanya mengenai kendala, Ibu Novita menyampaikan kendala terbesar hanya terletak pada membangun kesadaran dengan merata.

Setiap kader SEPEDA KEREN dapat menjadi satu kesatuan dengan kader PKK di setiap Desa untuk bisa mendampingi masyarakat memahami masakan masakan yang bergizi dan enak untuk keluarga masing-masing dengan membawa buku pedoman resep makanan sehat ini.” Imbuhnya.
 


 

"Hari ini saya membawa 100 BUKU RESEP BADUTA dan IBU HAMIL yang merupakan pedoman gerakan resep masakan bergizi dan seimbang." pungkasnya.

Dr. Sunarto, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek, membenarkan sesuai dengan bulan timbang Februari kemarin angka stunting sudah 6,7%. Sebelumnya di tahun 2022 kemarin sebanyak 7,9%.

Kadinkes yang baru dilantik itu menambahkan upaya pemerintah daerah untuk menurunkan angka stunting dengan meningkatkan pelayanan dan kualitas pelayanan. "Kita tingkatkan daya pelayanan utamanya ditingkat para kader. Sedangkan spesifik terhadap anak, mulai dari sebelum lahir. Calon pengantin kita siapkan, Ibu hamil kita siapkan kemudian salah satunya sebelum hamil," ujarnya.

 


 

Kita cegah perkawinan anak, sambung mantan Direktur RSUD dr. Soedomo itu "Kemudian ketika lahir diberikan ASI eksklusif, kemudian makanan pendamping ASI secara tepat. Bagi yang sudah mengalami penurunan berat badan atau gangguan gizi, kita berikan makanan tambahan," imbuhnya.

Dalam penanganan stunting tersebut Pemerintah Kabupaten Trenggalek mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 2,3 Miliar untuk Ibu hamil dan Rp. 3,5 miliar untuk anaknya. "Jadi totalnya sekitar 5,5 miliar," tutupnya.

 

#PKKTrenggalekMeroket
(TP-PKK Kabupaten Trenggalek, disadur dari Prokopim)

Menu PKK